tips fotografi

Tips Fotografi

Tips ini sangat berguna untuk memotret terutama landscape. Tetapi foto yang bagus tidak selalu foto yang benar. Jadi silakan saja untuk melanggar tips-tips ini, tapi sebelumnya kita harus tahu dulu. Mari kita simak tips berikut ini.

1. Perhatikan Horizon

heaven-light

Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan kita akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah gambar menjadi dua bagian. Ini disebut garis horizon. Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu bagian lebih menarik. Berilah porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik beri sisanya yaitu 1/3. Memang tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian yang 2/3 maka kesannya akan lebih kuat.

2. Pertimbangkan langit

csc_5296_filtered

Langit adalah elemen yang cukup penting dalam landscape.Jika dalam pemotretan langit kurang bagus, usahkan jangan menempatkan pada 2/3 frame. Ini akan menimbulkan kesan yang flat dan membosankan. Tetapi jika keaadan langit dan awan dalam formasi yang ‘wow’, jangan ragu untuk penuhi frame dengan langit. Gunakan filter untuk meningkatkan kontras dan saturasi langit seperti Gradual neutral density dan Polarizer.

3. Cari Focal Point

images2

Focal point adalah titik dimana mata kita berhenti pada saat memandang sebuah foto. Tanpa focal point, mata kita tidak akan fokus dalam melihat foto. Seperti jenis fotografi lainnya, fotografi landscape juga membutuhkan focal point. Focal point dapat berupa batu, rumput, ranting, bunga. Apapun yang sepertinya menyatu dengan alam dapat dijadikan focal point. Jangan lupakan pengaplikasian rule of third dalam penempatan focal point.

4. Jangan lupakan foreground.

Foreground bisa menjadikan foto kita lebih berdimensi. Ada sense of depth dari foto kita jika kita meletakan foreground dengan benar. Seringkali foreground menjadi POI dari foto landscape kita.

5. Gunakan Tripod

imagesindex

Mungkin sejak zaman digital orang sering melupakan tripod. Buat apa tripod, kalau ISO tinggi sudah bagus hasilnya. Lensa-pun sudah ada yang dengan stabilizer. Ups, jangan salah sangka dulu, tripod hukumnya wajib bagi landscaper. Untuk Exposure diatas satu detik (pasti sering lho), tripod sangat dianjurkan. Walaupun tripod agak repot untuk dibawa, tetapi akan membuat anda tersenyum nantinya.

6. Maksimalkan Depth of Field (DoF)

Yang namanya landscape fotografi, pada umumya semua elemen dalam keadaan fokus. Walaupun tidak mutlak, inilah konsep dasar dari fotografi landscape. Untuk itu gunakan aperture sekecil mungkin. Dan jika perlu, terapkan konsep hyporfocal distance. Dan jika kita mengecilkan aperture, otomatis shutter speed akan berkurang dan tripod dibutuhkan.

7. Tangkap gerakan alam

dsc_4523

Mungkin sebagian orang berfikir foto landscape adalah foto yang tenang, damai, kalem dll. Tapi kita bisa menambahkan sedikit drama pada foto landscape kita. Dapat berupa ombak di laut, pohon yang tertiup angin, awan yang berjalan, dsb. Dalam menangkap gerakan seperti ini, dibutuhkan beberapa peralatan pendukung seperti filter ND (neutral density) dan tripod. Jika kita berhasil menangkapnya, foto landscape kita akan terasa “otherworld” dengan mood yang sangat kuat.

8. Bekerja sama dengan cuaca

images1

Cuaca tidak dapat kita prediksi. Kita cuma bisa menunggu waktu yang tepat untuk memotret. Kebanyakan pemula berfikir foto landscape yang bagus adalah pada saat hari yang cerah. Ini tidak sepenuhnya salah, disini sudah dijelaskan jenis – jenis fotografi landscape. Foto yang diambil saat hari cerah sudah biasa dan biasa dijadikan foto kalender. Jika kita ingin foto landscape yang sedikit berbeda, memotretlah pada saat cuaca yang tidak biasa. Misalnya saat terjadi badai, mendung, sehabis hujan, langit gelap dengan sedikit sinar matahari, dan kondisi “extrem” lainnya. Foto anda akan lebih berkarakter, karena kejadian yang anda foto barusan tidak akan terulang lagi.

9. Golden hour

images2

Cahaya dari samping akan menunjukan sebuah dimensi dan tekstur yang kuat untuk sebuah objek. Dalam fotografi landscape, cahaya dari samping muncul saat pagi hari dan sore hari. Pada waktu ini, warna – warni terlihat sangat bagus dan landscape terlihat sangat hidup. Dinamakan golden hour karena warna warni pada waktu ini adalah merah-kuning-seperti-emas. So, memotretlah pada waktu ini ya.

10. Garis dan bentuk

dsc_4466

Bermainlah dengan komposisi. Garis dapat menjadi focal point yang sangat kuat karena membantu mata kita menelusuri foto landscape kita. Garis dapat memberikan kedalaman ruang yang luar biasa, perspective yang berbeda. Temukan garis dalam foto anda dan jadikan itu kekuatan yang hebat!

11. Ganti perspective

Eksplorasi. Jangan hanya terpaku pada satu titik. Temukan view yang berbeda dengan view sejajar dengan tanah, atau naik ke atas pohon. Biarkan imajinasi anda mengalir dan mencari view yang sesuai dengan previsualisasi anda.

Semoga Bermanfaat 🙂

Categories: tips fotografi | Tag: , , | Tinggalkan komentar

Tehnik Fotografi

Tehnik Dasar Fotografi
Bagi pecinta fotografi dan DI (Digital Imaging) pasti kenal yang namanya program manipulasi gambar. Karena dengan menggunakan program manipulasi gambar dan sejumlah klak-klik lah gambar yang awalnya kurang sedap di pandang mata menjadi bagus. Singkat kata, dengan bantuan program manipulasi gambar, kita nggak perlu lagi repot-repot mempelajari teknik dasar memotret. Ups, tapi itu keliru banget!!! Mengapa keliru? Seiring kemajuan yang dirintis kamera digital baik yang kamera saku ataupun super-zoom, untuk menghasilkan gambar yang bagus memang dikondisikan nggak perlu mempelajari teknik secara mendalam. Namun ingat, segala sesuatu yang mudah akan dimakan waktu, begitu juga dalam dunia fotografi. Jadi sekarang marilah kita pelajari sedikit tips fotografi dasar

  • Memahami Pencahayaan

Fotografi adalah lukisan bercat cahaya. Maka, hal terpenting dalam fotografi adalah pencahayaan. Sekilas memang pencahayaan ini terkesan sulit, tapi pada dasarnya, penyetelan banyak – sedikitnya cahaya yang akan masuk dalam lensa kamera nggak begitu rumit. Kamera digital memang memiliki penyetelan cahaya secara otomatis, yang apabila di tempat terang ia akan menyesuaikan setelan rana menjadi lebih sempit sehingga hasil gambar akan normal, alias nggak berlebih cahaya (over-exposure). Tapi bagaimana di tempat gelap? Realitanya, kebanyakan kamera saku belum mampu mengatasi masalah pemotretan di tempat gelap. Dengan setelan shutter yang relatif cepat disertai dengan kondisi cahaya minim, hasil foto pasti akan buram. Solusi untuk ini tentu saja dengan memilih kecepatan rana rendah.

 

  • Memotretlah Tanpa Flash

Nggak semua tempat bisa dijadikan lokasi pemotretan sesuai keinginan kita. Di museum, misalnya, kita nggak bisa seenaknya menggunakan lampu flash saat memotret obyek. Untuk menyiasati larangan tersebut, coba setel ISO ke level yang paling tinggi, buka aperture atau diafragma selebarnya dan gunakan shutter yang lambat. Dengan setelan ini, ditambah dengan penggunaan tripod, niscaya gambar kita akan bebas dari minim cahaya dan keburaman. Bagaimana kalau nggak ada tripod? Jangan khawatir, dengan teknik dasar, hal-hal sepert ini bisa diatasi. Caranya, perhatikan lah posisi tangan saat memotret. Minimalisasi gerakan yang mampu mengaburkan gambar dengan menempelkan sedekat mungkin lengan yang memegang kamera ke badan kita, lalu teguhkan posisi badan. Memang, trik ini nggak bisa menggantikan posisi tripod 100%, tapi bisa sedikit mengurangi gerakan yang mampu mengaburkan gambar.
Hal diatas sangat mudah dipahami, sekarang konsentasikan teknik pemotretan ke pemilihan penempatan obyek dalam gambar. Umumnya pandangan seseorang akan tertumpu pada obyek yang berada di tengah. Dengan kata lain, obyek yang di posisikan berada di tengah gambar akan mudah terlihat kekurangannya. Untuk mengecoh pandangan penikmat foto, coba ubah penempatan posisi obyek supaya nggak pas di tengah gambar.

 

  • Menjelajahi Sudut

Sebaiknya jangan terpaku dengan sudut pengambilan sudut datar. Sesekali cobalah sudut pandang yang tajam dan juga sudut miring. Nantinya hasil gambar akan menarik. Masalah utama dalam fotografi salah satunya adalah keburaman. Betapapun canggihnya program manipulasi gambar, jika pada saat dipotret gambar sudah buram, akan susah untuk memperbaiki ketajaman gambar. Untuk mencegah keburaman, perhatikan selalu kecepatan shutter ketika akan memotret. Keburaman pada gambar seringkali disebabkan oleh terlalu cepatnya shutter. Idealnya, jika memotret tanpa tripod, pakailah shutter 1/125. Namun bila kita menyanggakan kamera di atas tripod, bisa pilih shutter dengan kecepatan 1/60 atau 1/30

 

  • Jangan Tantang Matahari

Hindari pengambilan gambar yang menantang matahari. Artinya, subyek foto lah yang menghadap sumber cahaya agar gambar yang di hasilkan terang. Jika sebaliknya, subyek akan terlihat gelap, sementara bidang lain di luar subyek akan terang benderang. Hasil ini bisa dianalogikan dengan suasana gerhana matahari. Memang, teknik fotografi menentang cahaya, atau sering disebut siluet, kerap dipilih para fotografer. Tapi jika teknik kita masih dalam level pemula, sebaiknya tunda dulu pengambilan gambar siluet.

 

  • Hindari Zoom Digital

Banyak bagunan-bagunan yang menarik untuk difoto. Sebisa mungkin hindari penggunaan zoom digital. Gunakan saja zoom optikal. Penggunaan zoom digital dapat mengakibatkan gambar pecah, atau terlihat jelas kotak-kotak pikselnya

 

Categories: tehnik fotografi, tips fotografi | Tag: , | Tinggalkan komentar

Fotografi Pemula

Tak ada kamera yg dirancang untuk pemula. Kalau ada, kamera itu umurnya akan pendek sekali.

1. Pedoman u yg baru mau mulai hobi fotografi dan mau beli kamera.

2.Yakinkan diri bahwa Anda memang perlu beli kamera, bukan cuma ikut2an. Kamera itu butuh uang banyak.

3.Tentukan, kamera yg Anda beli u apa ? Untuk hobi serius atau untuk dibawa merekam apa saja kapan pun?.

4.Kalau untuk senjata harian, u merekam apa saja, Anda cukup beli kamera saku. DSLR akan membebani Anda.

5.Kamera saku tak perlu mengacu merek krn Anda tak perlu ganti2 lensa. Pilih merek terkenal dan pilih model yg Anda suka.

6.Walau cuma kamera saku, biasakan membeli yg garansi resmi. Harga BM tak beda banyak, dan itu akan merepotkan nantinya .

7.Bawa kamera saku setiap hari dan usahakan minimal sekali memotret. Kamera Anda akan awet kalau dipakai teratur.

8.Kalau Anda yakin akan berhobi fotografi secara serius, bolehlah memutuskan beli DSLR .

9. Beli kamera DSLR hrs dgn keyainan bahwa itu bukan pengeluaran pertama. Akan banyak pengeluaran selanjutnya.

10. Dlm membeli DSLR, pilihan merek sangat menentukan masa depan. Pilihan merek ibarat pilihan rel yg akan dilewati .

11. Dlm membeli DSLR, tak pernah ada merek terbaik. Yg ada adalah merek yg memberi Anda kelangsungan hobi/profesi dgn baik.

12.Dlm menentukan pilihan merek yg akan dibeli, patokannya adalah teman2 terdekat Anda pakai apa?

13.Persamaan merek dgn teman2 dekat memberi Anda banyak kemudahan, dan beli asesori sampai dgn memahami error

14. Ada kamera entry level, yaitu DSLR termurah, ada kamera semi pro, dan ada kamera DSLR kategori pro

15. DSLR entry level adalah DSLR termurah, biasanya sekitar Rp 5 juta, dan ini tidak buruk. Hanya, kemampuan terbatas

16. DSLR entry level pun bisa menghasilkan foto untuk kaum pro, dan bisa melakukan apa pun, tp sekali lagi: terbatas

17.Sedangkan DSLR semipro, kadang jg dipakai kaum pro untuk cadangan. Jd, kemampuan jg bagus. Harga sekitar belasan juta

18.Intinya, beliliah DSLR sebatas uang yg ada…makin mahal makin baik dan sesungguhnya makin awet secara umum krn bahan lbh baik

19.DSLR entry level itu kalau di Canon yg tiga dan empat digit…di Olympus yg tiga digit…di Nikon pokoknya yg sekitar 6 juta

20.Ada yg beranggapan bahwa poket bisa digantikan HP. Ada benarnya, tp HP tak bisa tele

21. Di antara poket dan DSLR, ada prosumer. Tak bisa masuk saku, tp juga belum setara DSLR dlm banyak hal

22. Prosumer saat ini juga melingkupi mirrorrless camera, walau MLC kadang lbh bgs dp entrylevel

23.Kamera apa pun yg Anda punya sebaiknya dipakai tiap hari krn akan lbh awet. Jarang dipakai adalah salah satu sumber error

24. Kamera digital apa pun, umurnya cuma sekitar 6 tahun, dipakai atau tak dipakai. Jadi, sebaiknya dipakai terus..

 

Semoga Bermanfaat.

Categories: dasar fotografi, fotografi, tips fotografi | Tag: | Tinggalkan komentar

Dasar-dasar fotografi

11

Fotografi adalah seni mengambil gambar dengan menggunakan kamera. Meskipun Anda menempatkan fotografi sebagai sebuah hobi dan tidak untuk ditekuni secara profesional, setidaknya Anda perlu memahami dasar-dasar tentang fotografi seperti yang dilansir dari eHow (23/06) berikut ini.

Komposisi
Komposisi adalah pengaturan objek yang akan diambil gambarnya. Ada sebuah aturan bernama the rule of thirds yang membuat Anda harus membayangkan bingkai persegi panjang menjadi sembilan bagian yang berukuran sama. Anda membutuhkan garis-garis vertikal dan horizontal bayangan kemudian mencoba untuk menyelaraskan objek utama agar komposisi tampak seimbang dan estetis.

Tekstur
Tekstur merupakan kebutuhan sebuah foto yang membutuhkan kecermatan oleh si pengambil foto. Tekstur melibatkan foto berupa kompleksitas permukaan sepotong kayu atau kain bermotif yang seolah bisa disentuh setelah gambar diambil.

Kedalaman
Kedalaman adalah penciptaan rasa tiga dimensi dalam sebuah foto. Kedalaman ini bisa diciptakan dengan mengatur fokus, pembingkaian dan sudut pandang. Fokus melibatkan banyak zoom pada beberapa objek tertentu, sehingga ia akan tampak begitu bening sementara sekelilingnya buram. Sementara pembingkaian melibatkan identifikasi objek yang tampak dekat, meskipun sebenarnya jauh.

Garis
Di dalam sebuah foto, garis membimbing mata fotografer untuk memperhatikan sekitar objek, sehingga menghasilkan foto yang menarik. Misalnya, garis yang tidak sama bisa dianggap sebagai penyampaian suasana hati yang berbeda. Garis horizontal berarti stabilitas, vertikal adalah kekuasaan, kekuatan, dan pertumbuhan, sementara diagonal menyampaikan tindakan dan dinamisme.

Cahaya
Cahaya adalah salah satu dasar yang harus benar-benar Anda pahami jika ingin memotret. Sebab fotografer harus tahu berapa banyaknya cahaya dan arah cahaya yang bisa mempengaruhi hasil foto. Arah datangnya cahaya merupakan esensi penting yang mengacu pada lokasi dan sumber asli cahaya untuk menentukan distribusi bayangan pada foto.

Pola dan bentuk
Ada tiga jenis aspek yang mendukung pola dan bentuk, yaitu, ritme, simetri, dan segitiga. Ritme adalah bentuk foto yang diulang, kemudian simetri merupakan foto yang diambil dari dua sisi yang berbeda, sementara segitiga terbentuk dalam sebuah foto oleh sebuah garis diagonal. Adanya pola dan bentuk akan membuat foto tampak lebih menarik.

Titik pandang
Dasar memotret terakhir adalah titik pandang posisi foto diambil. Titik pandang yang berbeda antara fotografer dapat menghasilkan foto dan persepsi yang berbeda. Hasil foto dari titik pandang rendah berarti dominasi, kekuatan, dan otoritas. Sebaliknya, titik pandang tinggi menyampaikan kerentanan dan kelemahan.

Beberapa hal yang harus diketahuai oleh fotografer pemula:

1. LENSA 

Semakin besar angka mm nya dari sebuah lensa, maka semakin sempit sudut pandangnya (=picture coverage).  Semakin kecil angka mm nya, maka semakin luas/lebar sudut pandangnya.

2. DIAFRAGMA 

Diafragma menentukan banyak sedikitnya sinar yang masuk melalui lensa.  Semakin kecil angka diafragmanya, maka semakin banyak sinar yang masuk.

Diafragma menentukan kualitas lensa.

Makin kecil angka diafragmanya berarti makin tinggi kualitas lensa nya.

Diafragma biasa disingkat f, biasa juga disebut Aperture atau Bukaan.

3. PANJANG LENSA

Panjang lensa  biasa disebut Focal Length (biasa mempunyai satuan mm).

Panjang lensa mempengaruhi:

  • JARAK pemotretan
  • SUDUT pandang
  • PEMBESARAN
  • FASILITAS BUKAAN DIAFRAGMA

Lensa Khusus:

  • Lensa Makro (biasa disebut Macro Lens)
  • Penambahan panjang lensa (biasa disebut Tele Converter atau Extender)
  • Lensa pengoreksian perspektif pada subjek
  • Lensa Lunak (biasa disebut Soft Focus Lens)

4. SIFAT FILM Kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kepekaan film tersebut terhadap sinar (biasa disbet ISO/ASA/DIN).  ISO/ASA RENDAH:  Menghasilkan detail gambar yang lebih tajam (butir halida perak lebih halus).

Setelah memahami dengan baik dasar fotografi, Anda bisa terus belajar dengan semakin sering memotret berbagai objek menarik yang Anda temukan.

Categories: dasar fotografi, fotografi, tips fotografi | Tag: , | Tinggalkan komentar

Fotografi Dasar

Fotografi Dasar :Intinya Hanya Mengatur Tiga Hal Ini

Tulisan ini hanyalah tulisan untuk kita-kita yang baru saja masuk ke dunia fotografi kreatif….ngga sekedar foto dokumentasi.

Fotografi sebenarnya bukan hal rumit. Bikinlah menjadi hal yang menyenangkan. Enjoy aja!. Tapi biasanya akan jadi rumit, ketika sudah berpikiran: “rumput tetangga lebih hijau”. Alias, kamera teman lebih bagus, canggih dll. Atau: “Foto si anu bagus banget, gimana caranya.”

Nah, tentu saja saya juga ngga mau menggampangkan fotografi. Kalau memang gampang, terus kenapa ada workshop, pelatihan, bahkan kampus jurusan fotografi?

Dan tentu, banyak hal yang harus dipelajari. Tapi, untuk hal yang teknis, sebenarnya yang paling basic, kita cuma harus mengetahui tiga hal:

1. Aperture: Pengaturan seberapa cahaya masuk melalui lensa sampai mengenai sensor (dulunya kita memakai film). Diatur dengan  angka F. Makin besar angkanya makin sedikit cahaya yang masuk. Sebaliknya makin kecil angka, makin besar cahaya masuk. Misal F2.8—pada angka ini cahaya yang masuk akan cukup banyak., tapi pada angka F16, cahaya yang masuk sedikit.

2. Shutter speed : Pengaturan seberapa lama cahaya masuk mengenai sensor. Diatur dengan dengan satuan detik. Misal 1/200 detik. Makin tinggi kecepatannya, makin sedikit cahaya yang masuk.

3. ISO: Pengaturan kepekaan sensor terhadap cahaya. Makin besar angka ISO, makin peka sensor terhadap cahaya. Rata-rata kamera memulai angka ISOnya dari 100. Artinya jika angka di set di angka itu, sensor mempunyai kepekaan minimum. Sampai pada angka ISO1600 yang lumayan peka. Dan makin canggih kamera digital, makin tinggi kepekaan ISO 32000. (Tapi hati-hati…makin tinggi angkanya makin ada kemungkinan adanya noise atau bintik-bintik warna di gambar.

Terlihat bahwa semuanya mengandung kata “cahaya”. Jadi, nisacaya jika menguasai tiga hal itu, maka setidaknya foto akan ‘terang’ dan cukup kontras.

Akan tetapi, jangan salah, pengetahuan soal ketiga hal itu, tidak melulu pada soal penguasaan ‘cahaya”. Tapi juga bagaimana fotografi akan menjadi lebih kreatif.

Misalnya aperture besar. Memakai ini artinya membuat gambar menjadi blur di belakang subjek. Atau memakai shutter speed rendah, semisal 1/10. Membuat subjek kelihatan bergerak jika kamera mengikuti gerak subjek. Dan masih banyak lagi efek-efek fotografis kreatif jika Anda menguasai tiga hal di atas.

Dan ada hal selain teknis yang harus dipelajari, semisal komposisi, angle, pencahayaan, dll. Masih segudang istilah lagi dalam fotografi. Tapi menurut saya, ada hal lain yang juga teramat penting yang sering terlewat: imajinasi.

Categories: fotografi, tips fotografi | Tag: , | Tinggalkan komentar

Belajar Fotografi

Cara Memulai Belajar Fotografi

 

Bagi fotografer pemula yang ingin belajar fotografi tentunya akan terpikir tentang bagaimana sih cara memulai belajar fotografi?. Sebenarnya ada beberapa pilihan cara belajar fotografi, itu tergantung pada apa yang ingin Anda pelajari, dimana lingkungan Anda, bagaimana cara belajar yang Anda diinginkan, dll. Pilihan untuk belajar fotografi tersebut diantaranya:

 

1. Baca buku Manual Kamera. Sebelum Anda melangkah lebih jauh dalam mempelajari fotografi, alangkah baiknya Anda “berkenalan” dulu dengan kamera Anda. Pelajari setting-an dan fitur-fitur yang ada pada kamera sehingga hal tersebut akan mempermudah Anda dalam belajar fotografi.

 

2. Belajar Fotografi melalui kursus. Melalui kursus seorang fotografer pemula akan diajarkan semua tentang fotografi secara tertata melalui kurikulum yang sudah dibuat oleh penyelenggara kursus dan tentunya hal ini tidak gratis alias Anda harus membayar untuk ikut kursus fotografi tersebut.

 

3. Belajar Fotografi melalui buku. Jika Anda berkunjung ke toko buku, Anda akan menjumpai beberapa buku yang membahas tentang fotografi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

 

4. Belajar fotografi trial and error. Terutama Anda telah memiliki beberapa dasar-dasar fotografi, ada banyak hal yang dapat Anda pelajari hanya dengan mencoba-coba. Mengubah setting-an pada kamera Anda, mengambil gambar, dan melihat hasil yang diperoleh. Dan Anda memiliki pilihan untuk melakukan percobaan dengan mempraktekkan teori-teori atau setting-an kamera yang Anda dapat dengan hasil yang Anda peroleh. Jika Anda melakukannya trial and error secara rutin, maka Anda dapat memperkirakan efek dari setting-an kamera terhadap hasil yang akan diperoleh atau Anda dapat memperkirakan setting-an kamera yang pas terhadap objek yang akan di potret agar menghasilkan foto yang bagus.

 

5. Belajar fotografi melalui Internet. Ada banyak website-website atau blog yang bisa Anda temui di internet yang membahas tentang fotografi di berbagai level (termasuk blog ini lho.. :D), Anda dapat menyesuaikannya dengan tingkat keahlian Anda. Selain itu ada juga website yang menyediakan komunitas online tentang fotografi seperti flicker.com, 500px.com, dll. Anda dapat meng-upload hasil karya Anda, menemukan komunitas yang sesuai dengan minat fotografi Anda, mempelajari setting-an kamera dari foto yang dihasilkan, dll.

 

6. Belajar fotografi di komunitas fotografi. Dalam banyak bidang, terutama kota-kota besar, ada banyak fotografer yang berhubungan satu sama lain melalui suatu komunitas, baik fotografi umum maupun komunitas dengan minta fotografi yang sama. Melalui komunitas ini Anda dapat berbagi ilmu tentang fotografi, tips & trik fotografi serta hunting foto bersama.

 

 

Categories: fotografi, tips fotografi | Tag: , | Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.