Posts Tagged With: kamera DSLR

Tips Kamera DSLR

Tips Merawat Kamera DSLR

Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) merupakan kamera yang lumayan mahal harganya dan juga mengingat biaya untuk memperbaikinya juga tidak murah. Maka dari itu harus diperhatikan cara menjaga dan merawatnya.

harga-nikon-terbaru-300x258

 

 

 

 

Ada beberapa hal harus diketahui agar kamera terawat dan tahan lama:

– Taruhlah kamera di dalam tas khusus kamera setelah menggunakannya. Hindari menyimpan kamera di tempat yang bersuhu lembab.

– Jaukan kamera dari kapur barus, karena dapat merusak sirkuit elektronik. Gunakan silica gel agat kamera terhindar dari jamur.

– Tas kamera haruslah memiliki bahan yang lembut dan busa yang cukup tebal agar terhindar dari benturan.

– Gunakan selalu pelindung LCD agar tidak mudah tergores.

– Gunakan tali pengaman kamera di leher pada saat kamera digunakan.

– bersihkan selalu kamera sehabis digunakan.

– jaukhan kamera dari jangkauan anak-anak.

Tips Memilih Kamera DSLR

Tips Memilih Kamera DSLR – Sekarang ini lagi jamannya kamera DSLR, pasti semua orang ingin punya sebuah Kamera DSLR. Entah itu karena memang dia hobi fotografi atau cuma buat gaya-gaya an. Nah, biar ga’ rugi saat membeli kamera DSLR, ada baiknya kalau teman-teman membaca sedikit Tips Memilih Kamera DSLR yang cocok untuk pemula.

Tips Memilih Kamera DSLR untuk Pemula

Ya, sebaiknya sih untuk pemula pilihlah kamera DSLR dengan harga murah dan fitur standard. Nanti kalau udah jago pake DSLR baru deh ganti dengan kamera DSLR yang lebih canggih, biar nggak sia-sia gitu hihihi. Oke deh berikut ini yang perlu teman-teman perhatikan jika ingin Memilih atau Membeli Kamera DSLR.

Harga
Berbagai macam kamera DSLR memiliki variasi harga yang beragam sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Pastikan Anda memiliki budget yang cukup untuk membeli kamera DSLR yang Anda inginkan.

Kegunaan
Hal percuma dalam memilih kamera adalah membeli yang paling mahal namun tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikannya. Maka dari itu perhatikan baik-baik mengenai kegunaan pada kamera DSLR yang akan Anda beli. Jangan sampai Anda sia-sia membeli kamera terbaik namun tidak sesuai dengan kebutuhan Anda.

Resolusi
Apabila Anda gemar mencetak foto yang Anda ambil dalam ukuran besar, sebaiknya Anda membeli kamera dengan resolusi besar sehingga hasil cetakan foto juga bisa maksimal sesuai yang diinginkan.

Ukuran
Ukuran kamera DSLR memang jumbo dan tidak seperti kamera digital biasa. Namun ada pula beberapa kamera DSLR mini yang memenuhi kriteria yang cukup baik dan bisa Anda bawa kemana-mana saat bepergian.

Konektivitas
Beberapa jenis kamera DSLR menawarkan fitur tertentu untuk memindahkan foto-foto dari kamera ke perangkat komputer tanpa melalui kabel data. Perhatikan baik-baik apakah Anda memerlukan kamera yang dilengkapi fitur tersebut atau tidak.

Fitur tambahan
Fitur lainnya pada kamera DSLR yang mungkin perlu Anda ketahui adalah pengaturan ISO untuk memotret di tempat gelap, lensa khusus untuk memotret dengan lebih profesional, dan yang lainnya. Pastikan Anda memiliki tujuan dengan jelas saat menentukan kamera yang ingin Anda beli agar fungsinya tidak sia-sia.

Saya yakin, masih banyak yang bingung kan mau milih kamera DSLR yang pas buat pemula 😀 Biar ga bingung, saya punya dua kamera DSLR yang bisa menjadi pertimbangan buat teman-teman yang ingin beli kamera DSLR.

Kamera DSLR pertama :

 

Nikon D3000 digital SLR

NIKON D3000 KIT + lensa AF-S 18-55MM VR
Besar image: 10 megapiksel jika dicetak ukuran 30 x 40 cm hasilnya masih sangat baik
Warna Pilihan: Black
Harga : Rp 3.950.000

Kamera DSLR kedua :

canon 1100d SLR
CANON EOS 1100D Kit+ lensa EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS II
Besar Image: 12 megapiksel
Warna Pilihan: Red, Gray, Brown & Black
Harga: Rp 4.833.000

Nah, semoga dengan sedikit Tips Memilih Kamera DSLR diatas bisa membantu teman-teman yang ingin mencoba terjun kedunia fotografi atau hanya sekedar belajar foto. Oke, sedikit saran dari saya “Pilihlah Kamera DSLR sesuai kebutuhan teman-teman”. Selamat hunting foto bersama kamera DSLR

Categories: Kamera DSLR, kamera fotografi | Tag: , | Tinggalkan komentar

Kamera DSLR

Dasar-dasar Kamera DSLR

canon_eos_50d_011

Kamera DSLR saat ini sudah begitu populer di kalangan penggemar fotografi berkat kualitas hasil fotonya serta kecepatan kinerjanya. Berbagai merk dan tipe kamera dijual di pasaran dengan harga dan jenis yang berbeda-beda. Pada saat kita hendak membeli kamera DSLR tentu perlu terlebih dahulu mengenali jenis kamera tersebut dan disesuaikan dengan kebutuhan fotografi kita. Artikel kali ini akan memberi gambaran tentang kamera DSLR secara umum dan penggolongan berdasarkan kelas dan formatnya.

 DSLR atau Digital Single Lens Reflex adalah kamera digital dengan format yang mengadopsi kamera SLR film yaitu memiliki lensa yang bisa dilepas, memiliki cermin mekanik dan penta prisma untuk mengarahkan sinar yang melewati lensa menuju ke jendela bidik. Saat tombol rana ditekan, cermin akan terangkat dan shutter terbuka sehingga menyebabkan sinar yang memasuki lensa akan diteruskan mengenai sensor. Proses eksposur diakhiri dengan menutupnya shutter dan cermin kembali diturunkan. Total waktu yang diperlukan dari shutter membuka hingga menutup lagi dinamakan shutter speed dan bisa diatur secara manual atau otomatis.

Perbedaan antara kamera SLR di era film dengan kamera digital SLR (DSLR) adalah pada media rekam gambar peka cahaya yang digunakan, dimana pada SLR digunakan film 35mm dan pada kamera DSLR digunakanlah sensor peka cahaya berjenis CCD atau CMOS. Karena sudah menggunakan sensor, maka DSLR layaknya kamera digital pada umumnya, memiliki rangkaian elektronik dan memiliki layar LCD untuk menampilkan gambar. Namun secara prinsip kerja, kamera DSLR masih memiliki modul yag serupa dengan kamera SLR film seperti modul auto fokus dan modul light meter untuk pengukuran cahaya.

Setiap merk kamera DSLR masing-masing mendesain sendiri mount untuk memasang lensanya. Kebanyakan mount ini tidak saling kompatibel, meski ada juga kamera yang berbagi desain mount lensa (seperti Nikon dan Fuji). Canon memiliki desain EF-mount untuk kamera DSLRnya, sedang Nikon memakai F mount yang tetap dipertahankan sejak 50 tahun yang lalu. Sebuah kamera DSLR masih bisa dipasang lensa lama asalkan mount-nya sama, meski bisa jadi ada fitur pada lensa modern yang tidak kompatibel. Lensa DSLR modern sendiri kini sudah dilengkapi dengan fitur stabilizer, motor ultra sonic untuk auto fokus hingga CPU untuk bertukar informasi dengan kamera.

Seputar sensor DSLR

Kamera DSLR memiliki keunggulan dalam hal ukuran sensornya yang jauh lebih besar dibanding kamera digital biasa. Hal ini kamera ukuran sensor dibuat menyamai ukuran film analog 35mm atau yang dikenal dengan sebutan full frame (36 x 24mm). Sensor yang besar artinya setiap pikselnya memiliki ukuran yang lebih besar, sehingga kemampuan dalam menangkap cahaya lebih baik. Maka itu kamera DSLR memiliki kemampuan ISO tinggi yang baik dimana pada ISO tinggi pun noisenya masih terjaga dengan baik. Namun dengan sensor yang berukuran besar, biaya produksi kamera DSLR menjadi tinggi khususnya DSLR full frame. Selain memakai sensor berukuran 35mm, kamera DSLR juga tersedia dengan sensor yang berukuran lebih kecil. Tujuannya adalah untuk menekan biaya produksi dan membuka kesempatan memproduksi lensa khusus yang bisa dibuat lebih kecil dan dengan biaya yang lebih murah.

Sensor yang lebih kecil dari sensor full frame biasa disebut dengan crop-sensor, karena gambar yang dihasilkan tidak lagi memiliki bidang gambar yang sama dengan fokal lensa yangdigunakan. Hal ini biasa disebut dengan crop factor, dinyatakan dengan focal length multiplier, suatu faktor pengali yang akan membuat fokal lensa yang digunakan akan terkoreksi sesuai ukuran sensor. Perkalian ini akan menaikkan fokal efektif dari fokal lensa yang dipakai sehingga hasil foto yang diambil dengan sensor crop ini akan mengalami perbesaran (magnification). Semakin kecil sensornya maka semakin tinggi crop factornya dan semakin besar perbesaran gambarnya.

Berikut adalah bermacam ukuran sensor kamera DSLR dan kaitannya dengan crop factor  :

  • Full frame 35mm (36 x 24mm)           : tanpa crop factor
  • APS-H (28.7  x 19mm)                       : crop factor 1,3x
  • APS-C (23.6 x 15.7mm)                     : crop factor 1,5x
  • APS-C (22.2 x14.8mm)                      : crop factor 1,6x
  • Four Thirds (17.3 x 13mm)                 : crop factor 2x

Lensa yang didesain untuk kamera DSLR full frame memiliki diameter image circle yang disesuaikan dengan ukuran sensor 35mm. Dengan semakin banyaknya DSLR dengan sensor yang lebih kecil daripada sensor full frame, maka kini semakin banyak dibuat lensa khusus dengan diameter image circle yang juga lebih kecil. Lensa ini dibedakan dengan penamaan khusus, misalnya memakai kode EF-S untuk Canon dan DX untuk Nikon. Lensa semacam ini berukuran lebih kecil dan tergolong lensa generasi modern yang sudah dilengkapi dengan CPU. Namun lensa dengan diameter kecil ini tidak bisa dipakai di DSLR full frame karena hasil fotonya akan mengalami vignetting (ada lingkaran di pojok foto akibat diameter lensa yang lebih kecil dari ukuran sensor).Jalur agak berbeda ditempuh oleh Olympus yang memakai sensor Four Thirds (4/3) di seluruh jajaran kamera DSLRnya, sehingga lensanya pun sudah didesain memiliki image circle yang sesuai dengan sensor Four Thirds.

Sebagai contoh, sebuah lensa fix 50mm akan memberikan panjang fokal efektif yang berbeda bila mengalami crop factor berikut :

  • 1,3x     : 65mm
  • 1,5x     : 75mm
  • 1,6x     : 80mm
  • 2x        : 100mm

Maka itu memahami ukuran sensor dari kamera DSLR yang dimiliki sangat diperlukan supaya kita tidak salah dalam memperhitungkan rentang fokal yang  dibutuhkan.

DSLR secara teknis

Kamera DSLR merupakan kamera tingkat lanjut yang memiliki komponen internal yang rumit dan presisi. Prinsip kerjanya mengandalkan cermin yang menutupi sensor sehingga gambar yang ditangkap oleh lensa dipantulkan oleh cermin menuju jendela bidik. Saat tombol rana ditekan, cermin akan turun sehingga sensor mendapat gambar yang ditangkap lensa lalu merekamnya kedalam file digital. Di dalam kamera DSLR terdapat modul auto fokus yang bekerja berdasar prinsip deteksi fasa dengan sejumlah titik sensor fokus. DSLR kelas mahal memiliki modul AF yang rumit dan punya banyak titik fokus, sementara DSLR kelas pemula memiliki modul AF yang lebih sederhana dengan hanya tiga atau lima titik AF. Selain modul AF, terdapat juga alat ukur cahaya yang bernama light meter, yang berfungsi menentukan nilai shutter dan aperture yang akan digunakan pada setiap kondisi pencahayaan.Light meter ini juga memiliki beberapa segmen sensor yang masing-masing mengukur intensitas cahaya lalu datanya akan dianalisa dan dirata-rata oleh prosesor kamera. Kamera DSLR profesional punya modul light meter yang sangat presisi dan jarang meleset dalam menentukan eksposur. Modul light meter di kamera DSLR pemula tergolong sederhana dan sesekali menghasilkan foto yang under atau over eksopsur sehingga perlu disiasati dengan kompensasi eksposur.

Seiring bertambah majunya perkembangan teknologi kamera DSLR, kini semakin umum dijumpai kamera DSLR dengan kemampuan live-view atau menampilkan preview gambar yang akan difoto melalui layar LCD. Pada kamera DSLR generasi awal, layar LCD hanya digunakan untuk menampilkan hasil foto saja, sedangkan untuk membidik hanya bisa melalui jendela bidik (viewfinder). Namun untuk sebuah kamera DSLR bisa melakukan live-view, kamera perlu menurunkan cermin supaya sensor bisa menerima gambar dari lensa. Akibatnya kamera kehilangan kemampuan auto fokusnya yang berbasis deteksi fasa. Sebagai gantinya, diberikanlah metoda auto fokus lain yang berbasis deteksi kontras seperti yang dipakai di kamera digital biasa. Perbedaan utamanya, auto fokus dengan deteksi kontras perlu waktu lebih lama untuk mengunci fokus padahal kamera DSLR itu identik dengan kinerjanya yang cepat. Pengembangan lebih lanjut dari live-view adalah memungkinkannya kamera DSLR modern untuk merekam gambar bergerak atau video. Kini semakin banyak kamera DSLR yang bisa merekam video beresolusi High Definition (HD) 1280 x 720 piksel bahkan 1920 x 1080 piksel.

Categories: kamera fotografi, kamera photography | Tag: , , , | Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.